Viral | Farhan, Pasien dari Mamasa tak Mampu Bayar Biaya Pengobatan 1 Juta per Hari

Kondisi Farhan terbaring lemah di RSUD Polman akibat penyakit penurunan kesadaran. (ist)

SulbarUpdate.com, MAMASA – Baru-baru ini seorang anak penderita penyakit penurunan kesadaran viral di media sosial. Hal itu bermula ketika akun Facebook yang bernama Rahmat Faisal memposting di halaman pribadinya..

Dalam postingannya ia menuliskan kondisi Farhan anak berumur lima tahun asal Kabupaten Mamasa. Farhan terancam dikeluarkan dari rumah sakit akibat tidak memiliki BPJS dan keluarga tak mampu membayar biaya pengobatan.

“Ananda Farhan yang merupakan warga Desa Pamoseaang Kecamatan Mambi saat ini dirawat di RSUD Polewali setelah kemarin Jumat 12/05/23 ananda di rujuk dari Puskesmas Kecamatan Mambi. Ananda di diagnosa penurunan kesadaran kurang lebih tiga hari. Ananda sampai saat ini masih tercatat sebagai pasien umum yang harus membayar untuk biaya 2 jutaan perharinya,” tulis Rahmat dalam postingannya tersebut. 

Diktetahui dari keluarga pasien, hal itu dikarenakan Farhan belum terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Meski demikian, keluarga telah melakukan pendaftaran tetapi terkendala di BPJS Kabupaten Mamasa.

“Saat orang tua pasien mengurus BPJS untuk anaknya, pihak BPJS Mamasa tidak bisa menerbitkan BPJS subsidi tersebut dengan alasan persoalan anggaran,” keluh Iqbal, Selasa (16/05/23). 

Hingga saat ini, Farhan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar dengan kondisi kesadaran yang semakin menurun.  Mirisnya lagi orang tua Farhan belum mampu melunasi biaya pengobatan, untungnya banyak relawan yang ibah dan datang membantu.

Ayah Farhan bercerita, jauh sebelumnya ia telah beberapa kali mendaftarkan anaknya ke BPJS tetapai sampai sekarang belum ada.

Dirinya berharap pemerintah Kabupaten Mamasa segera mengambil tindakan. Kerena menurutnya hal tersebut adalah tanggung jawab pemerintah.

“Kalau pemerintah tidak memperhatikan kami, bagaimana kasian nasib anak saya. Sementara biaya pengobatan setiap harinya bertambah jutaan rupiah,” tutur Hadrawi sembari memperlihatkan kwitansi pembayaran dari rumah sakit.

Penulis: ShmEditor: red