Mengeja Kembali Spirit Deklarasi Sumpah Pemuda

Penulis : Bung Bayu
(Pegiat Demokrasi Sul-Bar)

Refleksi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2022

Sulbarupdate.com, – Sudah 94 tahun setelah para pemuda-pemudi Indonesia lewat kongres pemuda kedua mengikrarkan sebuah janji persatuan tentang tanah air, bangsa, dan bahasa untuk Indonesia.

Sumpah pemuda tidak lahir secara instan dan prematur. Melainkan ia lahir lewat pergolakan, rintisan-rintisan Untuk mencari sintesis semangat dan kesadaran untuk sebuah persatuan menjadi satu bangsa yang merdeka dari penjajahan kolonialisme.

Sumpah pemuda juga menjadi salah satu label pada saat itu yang membuktikan bahwa pemuda berani untuk keluar dari sekat pandangan yang sektarian dan suku-isme demi mencapai persatuan nasional tanpa membedakan suku, ras, dan agama.

Sejarah lahirnya sumpah pemuda yang dipelopori organisasi pemuda di tahun 1927-1928. pemuda bisa sampai kepada gagasan ingin bersatu karena dipelopori oleh pelajar-pelajar Indonesia baik yang di eropa maupun di Indonesia yang banyak berkenalan dengan buku dari para pemikir dunia seperti Ernest Renan, Otto Bauer, maupun Karl Marx.

Bahkan sumpah pemuda adalah hasil dari kesadaran nasionalisme yang sudah tumbuh sejak lama. Perjuangan pemuda pada waktu sebelumnya yang hanya berjuang secara sektarian tidak bisa mengentaskan Indonesia dari penjajahan kolonialisme dan Imprealisme. Maka dari itu titik klimaks dari kesadaran persatuan adalah dengan lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.

Sumpah pemuda ini pula yang menjadi embrio nasionalisme pemuda Indonesia untuk melawan sistem kapitalisme, kolonialisme, imperialisme yang telah lama tertancap di bumi pertiwi Indonesia.

Bahwa saat ini yang dibutuhkan juga adalah semangat Internasionalisme karena kapitalisme yang merupakan wajah dari sistem penjajahan gaya baru tidak akan bisa hilang jika seluruh kaum yg ditindas oleh kapitalisme tidak bersatu dalam satu front untuk melawannya secara massif.

Sejarah Perjuangan bangsa ini Tidak lepas dari perjuangan Pemuda dari perintisan kemerdekaan sampai kepada Deklarasi 1945, mungkin saja di awal-awal perintisan para pemuda di anggap gila dengan mendiskusikan Indonesia Merdeka? Namun dengan Kegilaan itulah bukti bahwa semangat dan kontribusi pemuda dalam perjuangan mewarnai Republik ini.

Sehingga kesimpulannya bahwa semangat sumpah pemuda harus terpatri dalam diri kita semua selaku pemuda-pemudi Indonesia. semangat persatuan kita bukan hanya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi Juga mengisi Kemerdekaan Yang di cita-citakan para Pendiri Bangsa, bahkan Semangat Sumpah Pemuda harus disinkronkan dengan nasionalisme kita yang humanisme serta ikut serta dalam perjuangan Internasionalisme.

Seperti kata Soekarno, ”Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme.

Terus berjuanglah pemuda-pemudi Indonesia karena revolusi belum selesai.**