Mamuju Tidak Se-Keren Tagline

Oleh :Muhammad Fahril
(Ketua KPMM Kota Parepare) [Foto: Dokpri]

SulbarUpdate.com, MAMUJU — Getir, suram dan kelabu. Frasa yang ideal untuk menggambarkan kondisi SD Inpres Mambie di Pangasaang, Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat. Masih bagian Indonesia. Semua proses pembelajaran di sekolah ini dilaksanakan dalam satu ruangan saja, penggabungan siswa dari kelas I sampai kelas VI adalah cara satu-satunya, sebab mereka hanya memiliki satu bangunan darurat yang berfungsi sebagai kelas bersama.

3-9 Februari 2025, Kerukunan Pelajar Mahasiswa Mamuju (KPMM) kota Parepare, menggelar KPMM mengabdi di SD Inpres Mambie Pangasaang. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan KPMM kota Parepare, mengunjungi sekolah-sekolah di pedalaman kabupaten Mamuju. Sebagai bentuk pertanggungjawaban putra-putri daerah.

Sebagai organisasi paguyuban dan perjuangan, KPMM sadar bahwa kemajuan suatu daerah tidak bisa dilepaskan dari kondisi kualitas SDM nya. Olehnya itu, kami sepakat bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama untuk keberlanjutan pembangunan kabupaten Mamuju.

Selama kegiatan pengabdian yang berlangsung selama enam hari di SD Inpres Mambie, kami menemukan satu kondisi pendidikan yang memprihatinkan di wilayah ibu kota provinsi Sulawesi Barat.

Sebanyak 39 siswa dari enam kelas yang berbeda melaksanakan proses pembelajaran hanya dengan satu kelas darurat. Sebelumnya mereka melakukan proses pembelajaran menumpang di rumah warga setempat. Kondisi ini tentu memprihatinkan, sekolah yang hanya berjarak sekitar 17 kilometer dari ibu kota, siswanya tidak mendapatkan fasilitas yang layak.

Pihak sekolah hanya bisa berharap, semoga ada penambahan kelas di Mambie, sebab proses pembelajaran akan selamanya terkendala, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut.

Dengan kondisi ini, kami tentu mempertanyakan kebenaran tagline “KEREN” yang selama ini diagung-agungkan oleh Pemda kabupaten Mamuju. Kondisi ini mengafirmasi bahwa mamuju di se-keren tagline.**

Penulis: *Editor: Red