SulbarUpdate.com, Majene – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Malunda-Ulumanda (Al-Malu) melakukan aksi damai menuntut bantuan dana stimulus tahap dua perbaikan rumah rusak akibat gempa 6,2 maginitudo di Malunda dan Ulumanda pada 15 Januari 2021 lalu.
Massa aksi melakukan long march dari Kantor Kecamatan Malunda ke Lapangan Tasinara Malunda, lalu kembali ke Kantor Kecamatan Malunda, Senin (19/12/22).
Sitiusi sempat memanas setelah massa menutup jalan Trans Sulewesi. Meski perwakilan massa dan perwakilan pemerintah Kabupaten Majene beberapa kali bernegosiasi.
Massa meminta agar perwakilan dari Bupati Majene dan BPBD Majene menemui mereka untuk menyampaikan mengapa bantuan dana stimulus tahap dua sangat lamban di cairkan.
“Kalau tuntutan kami tidak diindahkan kami akan blokade jalan trans Sulbar yang sering kita lalui dan menyita kantor Kecamatan Malunda,” tegas Munir koordinator umum aksi di depan Kantor Kecamatan Malunda.
Menanggapi tuntutan massa, Sudirman,Kepala Dinas PMD Kabupaten dan Kepala BPBD Majene, Ilhamsyah, bersedia memberikan penjelasan secara singkat di depan aksi massa.
Namun, massa aksi menilai apa yang di sampaikan oleh perwakilan Bupati Majene tidak sesuai harapan mereka. Sehingga massa aksi Al-Malu membuat beberapa tuntutan mereka yang di serahkan langsung kepada perwakilan Bupati Majene, Sudirman.
Mereka meminta hadirkan Bupati Majene Andi Syukri Tammalele, Kepala BPBD Majene, Kadis Perkim, Ketua DPRD Majene dan Pansus Penanganan Gempa DPRD Majene.
“Kami minta agar Bupati Majene menemui kami di Kantor Kecamatan Malunda paling lambat tanggal 22 Desember 2022,” tegas Munir.
Mereka mengancam jika tuntutan tidak di penuhi maka massa akan segel Kantor Kecamatan Malunda dan memblokade Jalan Trans Sulawesi.(rls/shm)