Rakyatta.com,Majene – Bupati Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele baru saja melakukan pertemuan dengan ketua satgas pencegahan stunting BKKBN Sulawesi Barat di ruang kerjanya, Kamis (21/4/22).
Setelah mendengar pemaparan dari tim satgas, ia komintmen untuk prioritaskan penanganan stunting di daerah yang baru dipimpinnya.
“Kami akan bekerjasama dengan BKKBN untuk menekan angka stunting di Majene, dan Sulbar pada umumnya,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa tim sudah dibentuk dan wakilnya sebagai ketua.
” Tim sudah dibentuk dan Bapak Wakil Bupati, Arismunandar sebagai ketua, saya yakin beliau punya komitmen untuk menyalamatkan Majene dari stunting,” tutupnya.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bakal memaksimalkan peran dari tim pendamping keluarga di Sulawesi Barat.
Tim pendamping keluarga diterjunkan untuk menekan angka stunting yang tinggi di Sulawesi Barat.
“Pasti akan dimaksimalkan tim pendamping keluarga. Kita minta melekat mendampingi keluarga yang berisiko melahirkan anak stunting,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (21/04/2022).
Hasto mengungkapkan BKKBN memiliki sekitar 900 tim pendamping keluarga di Sulawesi Barat yang berisi tiga orang. Sehingga ada 2.700 orang yang diterjunkan untuk menekan angka stunting.
Menurut Hasto, jumlah ini sudah cukup untuk mendampingi 56.000 warga Sulawesi Barat yang memerlukan pendampingan.
“Harus intensif, dia mendampinginya intensif. Mulai dari pranikah, lalu hamil sama baduta,” pungkas Hasto.
Seperti diketahui, angka stunting di Sulawesi Barat masih di atas 40 persen. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2019 Provinsi NTT dan Sulbar prevalensi stuntingnya masih diatas 40 persen, yakni tertinggi di Indonesia.