Aktifitas Berolah Raga dalam Membangun Kemampuan Reseliensi pada Anak

 

Oleh: Novita Maulidya Jalal, M.Psi.,Psikolog

(Dosen Fakultas Psikologi UNM, Ketua Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia Wilayah Sulawesi)

Olahraga memiliki peran penting dalam meningkatkan resiliensi anak-anak. Melalui aktivitas berolah raga, maka anak-anak dapat mengembangkan kemampuan mental, emosional, dan sosial yang kuat. Melalui olah raga, maka anak-anak akan melakukan latihan fisik secara teratur yang dapat membantu anak mengatasi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan mengajarkan anak-anak cara mengatasi tantangan.Hal ini sejalan dengan studi oleh Norris,dkk yang menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan ketahanan mental dan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama dan kepemimpinan. Selain itu, melalui olahraga, anak-anak belajar mengelola kegagalan dan meraih kemenangan, membangun dasar resiliensi yang kuat yang akan membantu anak-anak menghadapi tantangan di masa depan.

 

Apa itu Reseliensi ?

Resiliensi menurut Grotberg adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dialami, serta memperkuat diri dan mau berubah agar dapat menyelesaikan ujian yang individu alami. Kapasitas resiliensi yang dimiliki setiap orang akan berbeda-beda.

Bagaimana Cara Membangun Reseliensi pada Anak Melalui Olahraga?

Daniel dan Wassel mengemukakan terdapat aspek resiliensi yang dapat membangun resiliensi pada anak, yaitu keamanan dasar, pendidikan, persahabatan, bakat dan minat, nilai positif, serta kompetensi sosial. Keenam aspek tersebut dapat dibangun melalui partisipasi anak dalam berolah raga, antara lain:

Pembentukan Kemanan Dasar pada Anak

Olahraga memiliki peran yang signifikan dalam mendukung pembentukan keamanan pada anak, baik keamanan fisik, keamanan mental, dan keamanan emosional anak.

Keamanan Fisik

Dalam konteks keamanan fisik, olahraga membantu dalam pengembangan kekuatan otot, koordinasi, dan keseimbangan tubuh, yang semuanya berperan penting dalam mencegah cedera dan melindungi tubuh anak, misalnya saja berlari, melompat, dan bermain bola dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Kemanan Mental

Dalam konteks keamanan mental, olahraga dapat menjadi saluran positif untuk mengelola stres, kecemasan, dan tekanan emosional. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan mental. Selain itu, olahraga juga dapat membantu anak mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Anak-anak belajar mengenali koneksi antara kesehatan fisik dan kesejahteraan mental mereka.

Pembentukan Pendidikan dan Nilai Positif pada Anak

Olahraga juga dapat bermanfaat sebagai pendidikan karakter yang membentuk anak-anak menjadi individu yang lebih seimbang, bertanggung jawab, dan berorientasi pada tujuan. Dalam konteks ini, olahraga menjadi salah satu elemen integral dalam pendidikan anak-anak. Melalui pelatihan dan persiapan untuk kompetisi, anak-anak memahami nilai kerja keras dan dedikasi untuk mencapai tujuan. Dalam dunia olahraga, anak-anak mengalami tantangan dan kegagalan. Ini memberi mereka kesempatan untuk belajar bagaimana mengatasi kegagalan, mengevaluasi diri, dan bekerja menuju kesuksesan.

Melalui olahraga, anak-anak belajar nilai-nilai karakter seperti kejujuran, kerjasama, sportivitas, dan tanggung jawab. Mereka mengenal pentingnya aturan dan norma-norma dalam konteks kompetisi yang sehat. Dengan melibatkan anak-anak dalam olahraga, anak-anak dapat mengembangkan rasa kepercayaan diri, yang pada gilirannya membantu anak merasa lebih aman secara emosional. Selain itu, anak-anak juga akan belajar untuk mengenali dan memahami batas-batas fisik mereka sendiri, sehingga meningkatkan kesadaran diri dan kontrol diri.

Pembentukan Persahabatan pada Anak

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied School Psychology menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, termasuk kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara positif dengan orang lain. Partisipasi dalam olahraga melibatkan interaksi dengan rekan satu tim, lawan, dan pelatih. Ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah

 

Pengembangan Bakat dan Minat Anak

Dalam olahraga tim, anak-anak dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya atau bakat dan minatnya, misalnya saja kepemimpinan. Menjadi kapten tim atau pemimpin latihan dapat membantu mereka memahami tanggung jawab dan membimbing rekan satu tim.Melalui berbagai jenis cabang olah raga, maka aak-anak dapat mengidentifikasi bakat dan minatnya sesuai jenis olah raga yang dtekuninya, antara lain berenang, karakte, sepak bola, memanah, berkuda, lari, dan olah raga lainnya.Partispasi anak dalam olah raga dapat menjadi wadah anak dalam mengeksplorasi potensi dan minatnya.

Penulis: OpiniEditor: Red